Jalan - jalan ke Sumatra Utara Tobasa
Pulang Kampung ke Sumatera Utara
(edisi lama) baru ada mood bikin blog...
(edisi lama) baru ada mood bikin blog...
Anak perantau mana yang kalau diajakin pulang
kampong jawabannya gak mau? Haha, semua juga pasti pengennya pulang kampong
apalagi momentnya tepat banget dengan Christmas eve and New Year..cihuyy
banget.
Akhirnya moment yang terbilang diidam-idamkan
kesampaian juga nih. Susah yee kalo jadwal libur dadakan terus, apa apa jadi
serba buru buru dan alhasil ada aja yang ketinggalan. Ini kenapa mendadak bisa
pulang kampong juga gak jauh beda dengan cerita di blog aku yang sebelumnya..
semua-muanya pasti serba dadakan dan yahh sekali lagi tanpa persiapan. tapi tetep yee kalo dadakan, adaaa aja cerita lucunya.
Jadi waktu itu tanggal 13 Desember 2016, mendadak
suami bilang dapat libur dan bingung mau kemana, trus mungkin karena doi jarang
dapet jatah libur akhir tahun, kita akhirnya memutuskan untuk pulang kampong
aja.. Nah, karena di tanggal 17 Desember kita masih ada jadwal manggung..eh
maksudnya ada acara di Kuwait, mau gak mau kita undur keberangkatan.. seperti
biasa, perem yang satu ini (baca : perempuan) kalo urusan tiket gak gitu mau
ngurusin. Semua diserahin ke suami. Nah,
pas uda dibeli baru liat jadwal penerbangan. Entah gimana, doi pesen tiket
untuk keberangkatan dini hari di tanggal 18 Desember.. What??! Padahal jelas
doi tahu kalo tanggal 17 Desember kita masih ada hajatan yang dimana daku
menggunakan make up, dan persiapan acara itu seharian. Anw intinya, sehabis
acara kita buru-buru pulang untuk nyiapin koper bla-bla- bla dan gak pake acara
mandi, kita langsung cus ke bandara masih lengkap loh dengan make up ala
artisss hahahaha..
Akhirnya kita sampai di Jakarta jam 10PM WIB. Oh
iya, lama perjalanan dari Kuwait-Indo itu sekitar 13 jam, itu sudah included
dengan transit. Kita waktu itu berangkat menggunakan maskapai penerbangan Qatar
Airways.. Emang selalu naik maskapai yang satu ini, selain nambah poin emang
karena uda berasa nyaman aja kalo naik maskapai ini.
Kita rehat di Jakarta cuma tiga hari, dan langsung
cuss ke Medan.. Kita sengaja habiskan waktu di Sumatera selama dua minggu
karena pengen jalan-jalan ke beberapa objek wisata dan intinya pengen ngumpul
dengan keluarga besar.
Rombongan parsiantar pun berger (baca: bergerak),
dari Pematangsiantar menuju Parapat kita sengaja singgah sebentar menikmati
indahnya Danau Toba dari Panatapan
Panatapan
View dari Panatapan Parapat |
Kemudian dilanjutkan langsung ke Balige.
Moment ujung tahun, kita sengaja memilih berlibur ke
salah satu penginapan yang lumayan popular di daerah Tobasa, tepatnya di Balige
yaitu Hotel Tiara Bunga.. Kenapa popular? Mungkin karena view -nya yang luar
biasa yaitu pemandangan Danau Toba, dan mungkin karena memiliki infinite pool
yang langsung menghadap ke Danau Toba.
Infinity Pool |
Inget banget waktu itu, kita mesennya sehari sebelum
berangkat, dan bersyukurnya sisa satu villa yang available. Anw, sekedar
informasi ni, Hotel Tiara Bunga ini, selain punya kamar biasa layaknya hotel,
mereka juga menyediakan tiga villa yang gede-gede yang cocok untuk keluarga
besar kayak kita gini. Nah, villa itu, harganya jelas tergantung kapasitas
alias jumlah orang yang akan mengina dan kita akhirnya mesen villa yang
terkecil. Waktu mesen itu, mungkin karena mepet akhir tahun pula, jadilah
6jt/malam.
Untuk bisa sampai ke hotel tersebut, kita ternyata
kudu nyebrang dengan menggunakan ferry kecil. Hotel ini menyediakan ferry yang
siap sedia menyemput tamu setiap satu jam sekali. Jadi gak perlu khawatir..
Cerita mengenai villa tempat kami menginap, villanya
gede dan agak jauh dari keramaian bahkan jauh dari restaurant nya hahaha. Jadi,
kalau misalnya nyarap, setelah nyarap (baca: sarapan) pas balik ke villa sudah
bisa dipastikan kita bakal laparr lagi. Haha.. villa tersebut kebetulan
posisinya paling sudut, dan memiliki pelabuhan sendiri. Memiliki empat kamar
yang gede banget, dan selalu ada staff yang ready kalo misal kita butuh
sesuatu. Kita waktu itu nyampe ke villanya malam hari, dan sebelum nyampe ke
villa sengaja minta disiapkan dinner di villa.. Malam itu makanannya cukup
enak.
Suasana pagi hari adalah saat yang ditunggu- tunggu,
dari masing-masing kamar, kita dengan bebasnya bisa bersantai langsung
berhadapan dengan danau Toba, ditambah udara yang segar berhubung villa berada
persis di perbukitan. Villanya juga jadi terlihat semakin keren karena dindingnya
serba kaca, jadi bener bener bebas untuk memandang kesegala arah danau Toba.
villa tempat kami menginap |
Nah, setelah ngopi cantik di villa, kita bergegas
breakfast. Lokasi breakfast memang agak jauh, tapi menambah keseruan karena
kita bisa berkeliling ditepian Danau Toba. Ada beberapa hal yang kayaknya perlu
diperhatikan di hotel ini, pas kita jalan menuju restaurant sepertinya agak
berbahaya juga kalo pengunjungnya membawa anak kecil. Soalnya kita jalan persis
di sebelah danau, which is danau tersebut sebagian dalam banget, sebagian
bebatuan runcing, gede, dll ini cukup berbahaya untuk beberapa spot. Mungkin
ada baiknya mereka buatin pagar supaya lebih aman, ada satu spot juga di buat
taman bermain anak, tapi persis tepi danau dan gak pake pembatas, wahh,, kan
seremm..
Begitu pula lokasi restoran yang juga dibuat
ditepian danau dan posisi restoran di lantai dua plusss balcony lokasi makan
juga gak dibikin pake pager. Kebayang kalo misal ada yang pengen foto
ditepian.. hadoh, ini lebih serem lagi. masalahnya balkon restoran dibuat
pembatas tapi pada saat di check, ternyata itu kabel listrik lampu jalan…
gileeeeeee!!! Agak kecewa juga karena buffee makanan itu sangat kotor dan
berantakan.. yah mungkin hotel ini ngejual view kali ya,, tapi moga-moga 2017
makin kece deh, biar turis- turis pada mampir.
Dari hotel ini, kita juga dikasih voucher tiket
untuk masuk ke museum TB Silalahi. Akhirnya kami check-out dan lanjutin
perjalanan ke museum tersebut.
TB Silalahi Center
perjalanan selama liburan masih ada part dua nya.. ditunggu yaa...
Lokasi museum
ini gak jauh dari hotel tempat kita menginap dan entah kenapa berasa bangga
banget jadi orang batak pas masuk ke Museum ini. Hahaha..Kayaknya
kita kita yang batak dan masih rada buta masalah adat dana pa itu “BATAK” kudu
main ke museum ini. Karena setelah keluar dari museum, berasa ngerti banget dan
punya gambaran luas mengenai suku batak.
Di dalam
museum ini, dijelaskan secara detail mengenai apa aja yang berhubungan dengan
Batak. Mulai dari Batak itu sendiri yang ternyata terdiri dari beberapa sub. Misalnya
batak Toba, batak Karo, batak Simalungun, Batak Pak Pak, dsb. Secara detail
juga dijelaskan berbagai jenis pakaian adat masing-masing daerah, rumah adat, begitu pula
dengan alat memasak, alat perang, alat musik, berbagai jenis perkakas rumah
tangga lainnya pada jaman dahulu, bahkan sejarah batak, asal usul marga dan masih banyak lagi.
Disana kita
juga menemukan berbagai pajangan alat transportasi yang dipakai pada jaman itu dan bahkan
menemukan becak BSA dimana ini merupakan becak ciri khas kota Pematangsiantar
yang masih dipakai sampai pada saat ini. Masih banyak
lagi ilmu yang bisa kita peroleh dari museum ini. Pokoknya mendadak jadi tau
batak secara luas deh! Hahaha..
Berikut foto foto perjalanan selama di museum. sengaja fotonya cuma dikit, soalnya kalo semua pajangan difoto bisa bisa pembaca blog gak penasaran untuk main ke Museumnya... hahahahaha
Berikut foto foto perjalanan selama di museum. sengaja fotonya cuma dikit, soalnya kalo semua pajangan difoto bisa bisa pembaca blog gak penasaran untuk main ke Museumnya... hahahahaha
Dijelaskan pula secara detail bagaimana setiap agama
masuk ke tanah batak. Baik Islam maupun Kristen. Anw, Wisatawan asing pun bisa
dengan mudah mengerti setiap fungsi dan kegunaan dari setiap yang dipajang
karena disertai dengan terjemahan dalam Bahasa Inggris. Kerennn yah!
Marga-marga Batak |
Pakaian Adat Batak Simalungun |
Pakaian adat Batak Mandailing |
Mantap booh.. next trip ajak ajak donk.. ��������
ReplyDeletethankyou
Delete